Pada Rabu 17 Juni 2020, PERHIMPI turut mendukung pelaksanan Webinar dalam rangka Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia. Webinar yang dilaksanakan oleh Center For Disaster Studies IPB University ini mengangkat topik “Praktik Baik Masyarakat dalam Adaptasi Perubahan Iklim sebagai Upaya Kesiapsiagaan Bencana di Wilayah Pertaninan Semi-Arid Indonesia). Kolaborasi antara PiArea, Perhimpi, Kementerian Sosial, Australia Aid dan Oxfam ini menghadirkan Sekretaris Jenderal Perhimpi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Dr. Haris Syahbuddin, DEA.
Mengawali Webinar, beliau menyampaikan bahwa praktik baik itu sudah menjadi sifat inhert Bangsa Indonesia dan seluruh bangsa di lapisan manapun untuk bertahan hidup. Hal ini terbukti mereka masih memiliki comunity yang bisa kita lihat sampai saat ini.
“Yang perlu kita lakukan saat ini adalah mendekatkan segala sumberdaya yang mereka butuhkan pada komunitas mereka, misalnya menyiapkan benih jagung dan sorgum yang tahan kering, teknologi pengelolaan, eksplorasi dan distribusi air serta pertanian terintegrasi, seperti tanam jagung bisa panen sapi. Salah satu program yang berhasil yaitu Pertanian Konservasi yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan,,”ungkap Haris.
Selanjutnya beliau menambahkan bahwa kita perlu mendekatkan pasar pada komunitas mereka, jaminan pasar, mengarahkan produk sesuai yang dibutuhkan pasar, menjaga kualitas dan kuantitas produksi.
“Semua pendekatan tersebut dapat kita lakukan dengan melakukan sinergi dan kolaborasi di antara kita. Saya yakin kita mampu memperbaiki tingkat produktivitas mereka seraya tetap peduli terdapat dampak kegiatan pertanian terhadap perubahan iklim,”pungkas Haris. Hadir sebagai narasumber Direktur Lingkungan Hidup Bappenas, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG dan perwakilan dari Sub Direktorat Adaptasi Buatan KLHK. Yang menarik dari Webinar ini yaitu hadirnya para praktisi dari Konsepsi, YPPS, LP2DER dan PIKUL yang menyampaikan pengalaman mereka di lapangan.