Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi bersinergi dengan Perhimpunan Meterologi Pertanian Indonesia (PERHIMPI) telah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, berupa mengintoduksikan teknologi pengelolaan air pada komoditas bawang merah sehingga bisa menghasilkan pada saat Off Season. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlokasi di Kelompok Tani Lestari Mulyo, Dusun Nawungan Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul.
Pada 14 Desember 2020, dilakukan Panen Bersama oleh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, Balitbangtan dan PERHIMPI. Dalam sambutannya, Kepala Balitbangtan yang diwakili oleh Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Dr. Harmanto, M.Eng, menyampaikan bahwa iklim dan air tidak bisa dipisahkan satu sama lain, jika air dikelola dengan baik maka pertanamann bisa dilakukan saat Off season dan hasilnya pun bagus.
“Air dinaikkan sejauh 70-80 meter dengan teknologi geolistrik, sehingga dapat dimanfaatkan seluas-luasnya,”kata Harmanto.
Inovasi teknologi panen dan hemat air dilakukan dengan pembuatan embung mini berlapis geomembran berukuran 3x4x3 m2 sejumlah 19 unit yang dibangun secara mandiri oleh kelompok tani. Analisis geolistrik dilakukan untuk menentukan lokasi pembuatan sumur dalam, selain itu juga dilakukan pemasangan pompa. Implementasi sistem irigasi hemat air dilakukan dengan prototipe alat “tirta horti” yang dirancang khusus untuk menghasilkan irigasi kabut yang sesuai untuk tanaman bawang merah.
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, Yus Warseno SP MSc menyampaikan ucapan terima kasih atas kolaborasi dan sinergi yang dilaksanakan di Dusun Nawungan ini dan mengharapkan agar kajian terus berlanjut sehingga pola tanam bawang merah bisa dilakukan sepanjang tahun karena Nawungan pun sudah Makmur dan dikenal dengan komoditas bawang merahnya.
“Baru kali ini kita menanam menantang arus atau pada off season dan hasilnya luar biasa,” tutur Yus
Salah seorang petani menyampaikan bahwa pendampingan teknologi pengelolaan air yang dilakukan oleh Baltbangtan dan PERHIMPI dapat memberikan hasil yang luar biasa. Selanjutnya mereka berharap agar dilakukan pendampingan teknologi perbenihan bawang merah sehingga mereka tidak perlu mengambil benih dari luar daerah. Produksi bawang merah kali ini mencapai 10 ton untuk 0.5 ha dan langsung ditawar oleh off taker bawang merah seharga 95 juta rupiah.
Diharapkan introduksi teknologi pengelolaan air dapat diterapkan pada kawasan yang lebih luas lagi.
BRAVO PERHIMPI..